Minggu, 22 Juni 2014

Pesan dari Angin Untukmu

Setiap hari aku menunggumu. Tiada hari tanpa memikirkanmu. Tapi apa daya? Kau tiada kunjung datang menghampiriku. Membawaku dalam angan-angan yang tak henti kuciptakan dalam benakku. Kemanakah kau pergi? Kemanakah kau menetap? Kemanakah kau sekarang?
Aku disini, berdiri di padang rumput luas, bermain dengan dandelion dan meniup putiknya sembari berbisik, “aku mencintaimu. Aku menunggumu.” Angin memang mengantarkan pesanku, menjelajah mencari dirimu. Apakah kau menerima pesan itu? Ataukah kau melawan angin?
Wahai angin, jikalah demikian, kumohon menjauhlah dari dirinya. Biarkan desiran pesan itu kau bawa dan kau hempas sejauh-jauhnya seperti yang ia lakukan kepadamu - pesanku.
Kalaupun berakhir seperti ini, janganlah biarkan diriku menanti dirimu yang tak pasti, membiarkan diriku merangkai kata cinta penuh harap namun sia-sia, membiarkan liquid bening sepuasnya menggenang di pelupuk mataku hingga memutuskan untuk memberontak.
Aku mohon kepadamu. Tentukan pilihanmu. Mengarungi setiap langkah menuju diriku dan mengamit tanganku menuju masa depan, ataukah membunuh rasa hatiku? Itu lebih baik, bukan?


source and repost from: andhea-stories.tumblr.com