Selasa, 18 November 2014

Memoar Bagi Masa - Cerpen



“Saat kamu kehilangan arah dan jiwa, kamu harus percaya, ada seseorang yang dikirim
Tuhan untuk menemani hari sepimu.”




     Hujan perlahan merinaikan rintikan kisahnya. Angin bergelut dengan hujan menyerbu sekian detik menimbulkan suara pekikan guntur menggelegar. Sayup-sayup suara adzan dzuhur terdengar kala gadis itu menelengkan kepalanya memandang pisau dapur yang tergeletak begitu saja di dekat kompor. Tak ia hiraukan panggilan merdu dari-Nya alih-alih mengambil pisau itu dan menggoreskan ke nadi tangan kirinya.
Copyright © 2014 Andhea