Rabu, 20 Agustus 2014

Memori Tentang Kita

Saat semburat jingga menjadi kelam
Saat mimpi itu menjadi nyata
Saat kenangan itu terlupakan

Saat Menunggu Hujan (Cerpen) - Repost

Langit tampak mendung. Udaranya juga sangat menusuk bulu roma di sekitar kulitku. Aku mendekap tubuhku menghangatkan badan yang sudah dingin.
Aku berlari kecil di rinaian hujan yang cukup deras untuk mencari perlindungan. Aku menyesal, payung yang biasanya kubawa ke sekolah, tertinggal di rumah. Aku berhenti di halte terdekat dan duduk

Sebuah Arti Persahabatan (Cerpen) - Repost

Langit jingga menjadi kelam. Bintang-bintang bermunculan menampakkan pesona sinarnya. Serta rembulan purnama yang senantiasa menjadi dewi di malam ini. Mataku berbinar menatap langit malam. Tak ada habis-habisnya untuk dipandang. Nyanyian jangkrik pun mengiringi alunan angin yang berhembus dan menerpa rambut panjangku. Aku sunggingkan senyum menikmati setiap hembusan angin malam yang menyejukkan dan menenangkan hatiku.
 “Aku benci sama kamu!”