Rabu, 20 Agustus 2014

Memori Tentang Kita

Saat semburat jingga menjadi kelam
Saat mimpi itu menjadi nyata
Saat kenangan itu terlupakan

Aku masih menunggu datangnya tiba
Saat kutatap nanar gedung itu
Aku melihat bayangan kelap tiada muncul
Apakah ini akhir perpisahan?
Ataukah, sesuatu takdir?
Tangisan di pelupukku mulai tergenang
Bulu romaku mulai bergetar
Senyumanku tak terindahkan
Ini bukan mimpi!
Kenangan itu terbuka kembali
Menaruh letak letak terpendamku
Air mata itu kembali lagi!
Memutar waktu yang tak mungkin
Saat kalian bernyanyi, aku bersenandung
Saat kalian tertawa, aku tersenyum
Beribu kenangan itu menjadi mendung
Memancarkan ‘aku ingin kembali lagi seperti dulu’
Kau tersenyum padaku
Memberi semangat untuk nanti
Meraih mimpi indahku
Untuk masa depanku
Aku mulai mengerti
Persahabatan kita mungkin sampai sini
Ada banyak hal yang ingin kubagi
Tapi waktu terus menanti
Apakah kalian tetap disana?
Menungguku nanti di masa depan?
Memberikan senyuman kenangan
Mendendangkan lagu kerinduan
Bila persahabatan kita tak abadi
Aku ingin semua terjadi
Saling mengerti dan memahami
Arti persahabatan kita bagai mimpi
Rintik rintik hujan telah mengalir
Membasahi jagad raya yang fakir
Mengingat semua memori yang memungkir
Berlinang airmata seiring kehidupan takdir
Letakkan mimpi kita disini
Di hati yang selalu terkini
Melangkah di hari yang dini
Memungkinkan semua yang sunyi
Apakah kalian mempercayai?
Bahwa suatu saat kita akan dipertemui?
Persahabatan kita adalah cinta disini
Cinta itu selalu ada dihati
Meraih mimpi bersama mentari pagi

_____________________________________________________________________

Posted: 20 Agustus 2014. 21.25

Author Note: Tiga post-an untuk malam ini. Mungkin penutup puisi gaje dan diksi yang membingungkan dan mengganjal ini  bisa menghibur kita semua :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar